5 Fakta Menarik Gereja Katedral Jakarta

Dengan sejarah panjang ,arsitektur indah dan peran aktif di masyarakat. Gereja Katedral Jakarta bukan hanya tempat ibadah tapi juga simbol persatuan bangsa Indonesia. Berikut ini 5 Fakta Menarik Gereja Katedral Jakarta

4/29/20252 min read

5 Fakta Menarik Gereja Katedral Jakarta
5 Fakta Menarik Gereja Katedral Jakarta

Gereja Katedral di Jakarta bukan hanya sekedar tempat ibadah umat katolik, tapi juga lambang toleransi dan warisan budaya bernilai sejarah. Bangunan megah di Jalan Katedral, Jakarta Pusat ini berdampingan dengan Masjid Istiqlal, menunjukan kerukunan umat beragama yang menjadi ciri khas Indonesia. Berikut ini adalah beberapa fakta menarik Gereja Katedral:

1. Dibangun oleh Pastor Antonius Dijkmans

Gereja ini dirancang oleh Pastor Antonius Dijkmans. Peletakan batu pertamanya dilakukan pada 16 Januari 1899. Saat Pastor Dijkmans tak bisa melanjutkan, pembangunannya diambil alih oleh seorang firma arsitek Belanda bernama Cuypers-Hulswit, yang terkenal dengan rancangannya yang bergaya Eropa. Gereja ini akhirnya selesai dibangun dan diresmikan pada 21 April 1901

2. Struktur Bangunan dari Batu Bata Merah Lokal

Berbeda dengan bangunan katedral yang ada di Eropa, di sana katedral biasanya dibangun dari batu pahat, sementara Gereja katedral Jakarta justru dibuat menggunakaan material batu bata merah, bahan dasar bangunan yang paling mudah ditemukan di Indonesia. Batu bata ini kemudian dilapisi plester yang dirancang sedemikian rupa hingga tampak sepeti batu alami, menciptakan kesan megah ala gereja Gotik Eropa. Hasilnya, sekilas bangunan ini terlihat seperti katedral klasik di Eropa, padahal bahan utamanya adalah material lokal. Gereja Katedral Jakarta sendiri memiliki denah berbentuk salib, dengan lorong utama sepanjang 60 meter dan area altar yang diperlebar 5 meter di setiap sisinya, menambah kesan anggun pada interiornya.

3. Desain Arsitektur Neo-Gotik ala Eropa

Gereja ini punya gaya Neo-Gotik, mirip gereja-gereja di Eropa, dengan menara tinggi, jendela kaca patri, dan ornamen detail. Tiga menaranya bernama Menara Gading, Menara Daud, dan Menara Yakub. Masing-masing punya makna khusus dalam tradisi Katolik

4. Bangunan Cagar Budaya sejak Zaman Belanda

Dibangun di masa kolonial, gereja ini menyimpan sejarah perkembangan Katolik di Indonesia. Sejak 1993, statusnya sebagai cagar budaya dilindungi pemerintah. Di sini juga ada museum yang memamerkan benda-benda bersejarah gereja.

5. Aktif dalam kegiatan Sosial & Budaya

Selain untuk ibadah, gereja ini sering mengadakan acara kemanusiaan seperti konser rohani, pameran seni, bazaar, pengalangan dana dan juga acara kebangsaan. Lewat program Hubungan Antara Agama (HAAK), mereka juga membagikan takjil gratis saat Ramadhan kepada kaum muslim sebagai wujud toleransi.

Dan yang lebih kerennya lagi saat lahan parkir Masjid Istiqlal penuh saat Sholat Jum'at, Gereja Katedral memperbolehkan jamaah Sholat Jum'at untuk memarkirkan kendaraan mereka di wilayah lahan parkir Gereja Katedral, dan begitu juga sebaliknya, jikalau Lahan parkir Gereja Katedral Penuh maka dipersilahkan untuk memarkirkan di wilayah Masjid Istiqlal.

Dengan sejarah panjang ,arsitektur indah dan peran aktif di masyarakat. Gereja Katedral Jakarta bukan hanya tempat ibadah tapi juga simbol persatuan bangsa Indonesia.