5 Fakta Menarik Tentang Monas

Monumen Nasional (Monas) bukan hanya sekadar landmark di Jakarta, tetapi juga simbol kebanggaan dan perjuangan bangsa Indonesia. Berdiri megah di jantung ibu kota, Monas menyimpan beragam fakta menarik yang mencerminkan sejarah dan makna mendalam bagi rakyat Indonesia.

1/11/20253 min read

Monumen Nasional (Monas) adalah simbol kebanggaan dan perjuangan bangsa Indonesia. Terletak di jantung Jakarta, monumen ini tidak hanya menjadi landmark, tetapi juga menyimpan berbagai cerita dan makna yang mencerminkan sejarah panjang perjuangan rakyat Indonesia. Dari proses perancangannya hingga simbolisme yang terkandung di dalamnya, Monas adalah pengingat akan semangat dan identitas bangsa. Berikut ini adalah lima fakta menarik tentang Monas yang mungkin belum Anda ketahui:

Desain Monas dipilih melalui dua tahap sayembara, dimulai pada 17 Februari 1955 dengan 51 peserta, namun hasilnya belum memenuhi harapan Presiden Soekarno meskipun desain Friedrich Silaban dinilai paling memenuhi kriteria. Sayembara kedua pada 1960 diikuti oleh 222 peserta, tetapi tetap tidak ada yang cocok sepenuhnya. Akhirnya, Soekarno meminta Friedrich Silaban dan R.M. Soedarsono merancang ulang desain Monas, yang kemudian diwujudkan sebagai simbol perjuangan bangsa Indonesia.

Pembangunan sempat ditentang

Pembangunan Monumen Nasional pada era Presiden Soekarno sempat menuai penolakan dari berbagai kalangan, terutama mahasiswa. Mereka menganggap proyek ini sebagai bentuk pemborosan, mengingat Indonesia saat itu lebih membutuhkan pembangunan infrastruktur pasca kemerdekaan. Meskipun demikian, pembangunan Monas tetap dilanjutkan dan kini menjadi salah satu ikon penting di Indonesia.

Ukuran Monas Lambang Tanggal Kemerdekaan

Desain Monumen Nasional sarat dengan simbolisme yang mencerminkan tanggal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945. Tinggi pelataran cawan dari dasar adalah 17 meter, melambangkan tanggal 17. Rentang tinggi antara ruang museum sejarah ke dasar cawan adalah 8 meter, mewakili bulan ke-8, yaitu Agustus. Selain itu, luas pelataran yang berbentuk bujur sangkar berukuran 45 x 45 meter, merepresentasikan tahun 1945. Dengan demikian, ukuran-ukuran pada Monas secara simbolis menggambarkan tanggal kemerdekaan Republik Indonesia.

Lapisan Emas pada Lidah Api
Rancang Bangunan yang Memiliki Arti Yang Mendalam

Monumen Nasional dirancang dengan filosofi Lingga dan Yoni, yang merupakan simbol tradisional dalam budaya Indonesia. Lingga (struktur tugu) melambangkan elemen maskulin, positif, dan siang hari, sementara Yoni (alas cawan) merepresentasikan elemen feminin, negatif, dan malam hari. Kombinasi keduanya mencerminkan harmoni, keseimbangan, kesuburan, dan kehidupan abadi.

Selain itu, bentuk Monas juga diibaratkan seperti alu (penumbuk padi) dan lesung (wadah penumbuk), yang merupakan alat tradisional Indonesia, menambah makna simbolis sebagai representasi alat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Dengan demikian, desain Monas tidak hanya sebagai monumen peringatan, tetapi juga mengandung makna mendalam tentang keseimbangan dan kesuburan dalam budaya Indonesia.

Mari bergabung dalam Napak Tilas Kebangsaan On The Spot, sebuah perjalanan mendalam menyusuri jejak perjuangan dan semangat nasionalisme bangsa Indonesia! Program ini mengajak Anda mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti Museum Sumpah Pemuda dan Tugu Proklamasi, tempat di mana semangat persatuan dan proklamasi kemerdekaan lahir. Perjalanan ini juga akan memperkuat wawasan Anda tentang harmoni kebangsaan melalui kunjungan ke Masjid Istiqlal dan Katedral Jakarta.

Sebagai puncaknya, Anda akan dibawa ke Monumen Nasional (Monas), simbol perjuangan Indonesia, untuk langsung menyaksikan fakta-fakta menarik, mulai dari lidah api berlapis emas hingga makna filosofis desain Monas yang merepresentasikan nilai-nilai bangsa. Di sinilah, sejarah dan cita-cita bangsa dirasakan secara nyata.

Bergabunglah bersama kami dan ambil bagian dalam perjalanan ini, pahami lebih dalam siapa kita sebagai bangsa, dan temukan inspirasi untuk melanjutkan perjuangan membangun Indonesia yang lebih baik. Daftarkan diri Anda sekarang dan jadilah bagian dari pengalaman berharga ini! Ayo, saatnya menggali semangat nasionalisme dan mewujudkannya dalam langkah nyata!

a tall white monument with a gold statue on top of it
a tall white monument with a gold statue on top of it
DESAIN MONAS DIPEROLEH DARI SAYEMBARA

Puncak Monumen Nasional dihiasi dengan lidah api yang dilapisi emas, melambangkan semangat perjuangan rakyat Indonesia. Awalnya, lapisan emas ini seberat 35 kilogram, yang sebagian besar disumbangkan oleh Teuku Markam, seorang saudagar kaya asal Aceh. Pada tahun 1995, dalam rangka peringatan 50 tahun kemerdekaan Indonesia, lapisan emas tersebut ditambah menjadi 50 kilogram melalui sumbangan dari berbagai pengusaha. Dengan demikian, lidah api Monas tidak hanya menjadi simbol nasional, tetapi juga mencerminkan kontribusi nyata dari para dermawan Indonesia.