Kenapa saat pembacaan proklamasi berlangsung tidak dihentikan oleh Jepang?

Dan pada akhirnya, proklamasi tetap berlangsung dengan lancar, dan Jepang hanya bisa menyaksikan tanpa bisa mencegahnya.

3/27/20252 min read

Suatu Pertanyaan menarik terlitas, mengingat Jepang masih secara de jure berkuasa di Indonesia pada 17 Agustus 1945. Kenapa saat pembacaan proklamasi berlangsung tidak dihentikan oleh Jepang? seharusnya mereka bisa saja menghentikan proklamasi. Berikut ini adalah beberapa alasan kenapa Jepang tidak menghentikan pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia:

1. Kekalahan Jepang dan Situasi Politik yang Tidak Menentu
  • Jepang secara resmi menyerah kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945, dan ini diumumkan secara global pada 15 Agustus 1945.

  • Setelah menyerah, Jepang berada dalam posisi tidak boleh lagi mengambil tindakan militer atau politik, karena harus menunggu instruksi dari Sekutu.

  • Pemerintah militer Jepang di Indonesia kehilangan legitimasi dan tidak bisa bertindak sewenang-wenang lagi seperti sebelumnya.

2. Instruksi dari Pemerintah Jepang: Status Quo
  • Pada 15 Agustus 1945, Jepang menerima instruksi dari Sekutu melalui Kaisar Hirohito agar tetap menjaga ketertiban dan tidak membuat keputusan baru.

  • Ini berarti Jepang dilarang mengakui, mendukung, ataupun menindak proklamasi kemerdekaan Indonesia.

  • Jepang sebenarnya tidak setuju dengan proklamasi, tetapi mereka juga tidak berani bertindak karena takut melanggar perintah Sekutu.

3. Proklamasi Dilakukan dengan Cepat dan Tanpa Publikasi Besar
  • Soekarno dan Hatta, serta para tokoh nasionalis, sadar bahwa jika proklamasi diumumkan terlalu besar-besaran, Jepang bisa saja mencoba menghentikannya.

  • Oleh karena itu, mereka memilih Jalan Pegangsaan Timur No. 56, kediaman Soekarno, sebagai lokasi proklamasi yang relatif aman dan tidak terlalu mencolok.

  • Pembacaan proklamasi dilakukan pada pagi hari pukul 10.00 WIB, tanpa pengumuman resmi yang bisa memberi waktu Jepang untuk bereaksi.

4. Tidak Ada Kekuatan Jepang yang Siap Bertindak
  • Pada saat itu, kebanyakan tentara Jepang sudah dalam kondisi lemah dan lebih fokus pada persiapan penyerahan kepada Sekutu.

  • Banyak tentara Jepang di Indonesia juga sudah mengetahui bahwa mereka akan segera dipulangkan, sehingga mereka tidak mau mengambil risiko dengan bertindak terhadap para nasionalis Indonesia.

  • Hanya beberapa kelompok militer Jepang yang masih fanatik, tetapi mereka tidak mendapat perintah resmi untuk bertindak.

5. Peran Laksamana Maeda dan Beberapa Pejabat Jepang
  • Laksamana Maeda, seorang perwira Angkatan Laut Jepang, sebenarnya bersimpati kepada perjuangan Indonesia.

  • Dia bahkan memberikan tempat di rumahnya untuk perumusan teks Proklamasi pada malam 16 Agustus 1945.

  • Meski secara formal Jepang tidak mendukung proklamasi, tindakan Maeda menunjukkan bahwa tidak semua pejabat Jepang ingin menggagalkan kemerdekaan Indonesia.

6. Ketidakpastian dan Keterlambatan Reaksi Jepang
  • Setelah proklamasi dibacakan, pihak Jepang baru mengetahui peristiwa ini beberapa saat kemudian.

  • Saigo, kepala polisi Jepang di Jakarta, datang ke lokasi tetapi hanya bisa menyaksikan tanpa bisa berbuat apa-apa.

  • Pemerintah Jepang di Indonesia sebenarnya masih mencoba menghambat penyebaran berita tentang proklamasi setelahnya, tetapi sudah terlambat—informasi sudah tersebar luas.

Jepang tidak menghentikan proklamasi karena alasan alasan diatas juga sangat berpengaruh kenapa tidak melakukan tindakan apapun terhadap pembacaan proklamasi Indonesia, dan dari alasan yang telah dijelaskan juga itu lah pihak Jepang tidak bisa merespon apa-apa. Dan pada akhirnya, proklamasi tetap berlangsung dengan lancar, dan Jepang hanya bisa menyaksikan tanpa bisa mencegahnya.